KM.TERSANJUNG DIHANTAM GELOMBANG DAN AKHIRNYA TENGGELAM
Duka Mereka....... Duka Kita..... Duka Bersama.........
Puji-pujian atas Cinta TUHAN terhadap Penthabisan Sang Gembala Baru... Berujung pada tragedi pilu di Tanjung Watumanuk, perairan Ndondo Kabupaten Ende kira-kira pukul 16.00 Wita, 22 Oktober 2010.
Samudera Mengamuk...... sesaat setelah rombongan OMK dan Keluarga serta para Imam dan penumpang lainnya melintas di laut lepas hendak pulang kembali ke Maumere.
Alam sedikit tak bersahabat kala itu, KM. Tersanjung sedikit terseok-seok dalam memecah ombak dan gelombang.
Semua isi kapal menikmati perjalan panjang dari Palue ke Maumere ini, sembari merenungkan betapa indahnya Kasih TUHAN lewat tangan Uskup Maumere Mgr. Kherubim Parera, SVD, telah memilih seorang Gembala Baru sebagai pelayan umat. Alam tak enggan berbasa-basi,
seketika KM.Tersanjung terseok dipukul gelombang dan singkat cerita KM. Tersanjung tenggelam.......
Maumere Berduka.........
66 Warga Pogon-Aibura(Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Maumere), OMK, Keluarga, Umat dan Para Pastor harus menyingsingkan lengan baju melawan derasnya arus malam itu, demi sebuah nafas untuk tetap ingin hdup di dunia ini. Seisi kapal panik, Laut Flores seakannya marah dan kurang bersahabat dengan siapapun malam itu.
TUHAN punya rencana lain............Duka mereka adalah duka kita..........
Sejenak terbesit dalam benak, apa arti dari semua ini...??????
Tak sanggup seorangpun menggerakan bibirnya saat TIM SAR mengevakuasi jenasah korban dari lokasi kejadian ke RSUD. dr.T.C. Hillers Maumere, hanya butiran-butiran air mata jatuh tak terbendung menetes disetiap pipi mereka yg menyaksikan peristiwa tersebut..............Hidup adalah perjuangan....... Bagai disayat sembilu hati mereka yg ditinggalkan....... Sungguh pedih tak terbayangkan....
Sebuah hajatan Akbar dalam mengantar seorang putera untuk bekerja di ladang Tuhan, harus berujung pada kisah tragis ini.Sampai dengan kini 44 selamat dan 22 hilang. Empat belas korban telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kapal Motor TERSANJUNG berbadan kayu bermuatan 66 penumpang tenggelam dalam perjalanan dari Pulau Palu’E menuju Maumere, ibukota Kabupaten Sikka Flores. Kapal tersebut tenggelam di sekitar Tanjung Watumanuk perairan Ndondo Kabupaten Ende kira-kira pukul 16.00 Wita, 22 Oktober 2010. Hingga sampai dengan saat ini, Unit Gawat Darurat Rumah Sakit TC. Hillers terus didatangi keluarga korban yang ingin mengetahui kondisi dan keadaan terakhir. Raut wajah mereka terlihat sedih dan mengharukan. Ada pula yang menangis. Tak ayal, cerita dan kabar tentang korban yang selamat menjadi sesuatu yang sangat diharapkan.
UGD RS. TC. Hillers Maumere sampai dengan siang ini mengeluarkan daftar nama-nama korban tenggelamnya kapal tersebut yang sempat dirawat. Dari daftar tersebut sampai dengan berita ini dinaikan ada 32 korban dengan 8 korban rawat inap dan 24 korban yang diperbolehkan pulang. Dua orang biarawan Romo Arnold Ladjar dari Kloang Rotat dan Romo Soivester Ola dari Paroki Bola termasuk korban yang dirawat.
UGD RS. TC. Hillers Maumere sampai dengan siang ini mengeluarkan daftar nama-nama korban tenggelamnya kapal tersebut yang sempat dirawat. Dari daftar tersebut sampai dengan berita ini dinaikan ada 32 korban dengan 8 korban rawat inap dan 24 korban yang diperbolehkan pulang. Dua orang biarawan Romo Arnold Ladjar dari Kloang Rotat dan Romo Soivester Ola dari Paroki Bola termasuk korban yang dirawat.
Berikut daftar nama-nama korban yang sempat dirawat di UGD RS. TC Hillers :
1.Sisilia Luju 50 Tahun Tempat Tinggal (TT) Nangahure, Rawat Jalan
2.M. Goreti Noe, 35, Palu3 Desa-Raga Koe, MRS Ruang Flamboyan
3. Emilianus Samson 30 tahun, Aibura, MRS Ruang Flamboyan
4. Maria Sabu, 64 Kampung Nara-Palue, Rawat Jalan
5. Marni, 15, Pensip, RMS Mawar
6. Fatima, 32, Madawat/PU, MRS Mawar
7. Avita Bura, 19, Kubit/ Aibura, MRS Flamboyan
8. Mathilde Nara Ita, 27, Wairkoja, Aibura, MRS Flamboyan
9. Afridus Nero, 32, Palue, Rawat Jalan
10. Agustinus Ferdinandus, 33 tahun, Madawat/depan Kantor Agama, Rawat Jalan
11.Romo Arnold Ladjar, 47 tahun, Kloanrotat, Rawat Jalan
12. Marianto Tongge, 20 tahun, Nitung/Palu’E, Rawat Jalan
13. Romo Silvester Oba, 42 Tahun, Paroki Bola, Rawat Jalan
14. Edita,28 tahun, Larantuka (polisi), MRS Flamboyan
15. Marserano, 1 tahun, Larantuka, MRS Flamboyan
16. Alfons Langga, 26 tahun, Larantuka, Rawat Jalan
17. Alexander Gapun, 43 tahun, Aibura, Rawat Jalan
18. Arnoldus Adi Sucipto, 25 tahun Wolokoli, Rawat Jalan
19. Bartolomesu Endi, 31 tahun, Biket, Rawat Jalan
20. Paskalis Sisvester, Mudung/Aibura, Rawat Jalan
21. Theresia Tia, 37 tahun, Desa Rokirole,Rawat Jalan
22. Maria Kristina, 19 tahun, Kebon, Rawat Jalan
23. Maria Imakulata, 19 Tahun Kebon, Rawat Jalan
24. Kristoforus Wangga, 19 tahun, Palu’e, Rawat Jalan
25. Ricky Ricardus Toka, 26 tahun, Palue, Rawat jalan
26. Maria Fianjuken, 14 tahun,Kpa, Rawat Jalan
27. Marta Meti, 31 tahun, Koa, Rawat Jalan
28. Maria Lano, 28 tahun, Koa, Rawat Jalan
29. Firdaus Rewak Buran, 32 tahun, Centrum, Rawat Jalan
30. Elfaristo Esilli, 18 tahun, Kabor, Rawat Jalan
31.Sandi Gapun, 43 tahun, ......... Rawat Jalan
32. Albert Mie, 23 tahun, Palue, Rawat Jalan
Seorang anggota polisi yang berhasil menyelamatkan istri, anak bayinya (berumur 1 tahun) dan seorang wanita dengan menggunakan sebatang kayu. Kisah tenggelamnya KM Tersanjung yang berangkat dari Palu’e menuju Maumere kini menjadi pusat perhatian masyarakat Kabupaten Sikka. Cerita tentang tenggelamnya kapal yang membawa 66 penumpang ini dibicarakan dimana-mana. Sampai dengan berita ini ditulis, pencarian terhadap 22 korban tenggelamnya KM Tersanjung belum menemukan hasil. Tim SAR dan sejumlah tim pencarian korban masih terus melakukan sisiran di perairan Ndondo, Laut Flores, Kabupaten Ende. Informasi menyebutkan, untuk membantu pencarian korban warga setempat melakukan ritual adat. Ritual adat dalam suku Flores sering dilakukan untuk meminta dukungan dari para leluhur, demikian dikatakan Wento yang sebelumnya berada di Pantai Ndondo. Sedangkan di Unit Gawat Darurat RS. TC Hillers, puluhan keluarga dari korban hilang masih menyemuti halaman UGD.
Hingga Sabtu pagi, tim SAR dari Lantamal Maumere dan Polisi Air Maumere TAGANA dan DKP dibantu kapal-kapal nelayan setempat terus melakukan pencarian.
Video
(Sumber Metro TV)
Foto-Foto.....
(sumber ; inimaumere.com)
Mayat Korban Tenggelamnya KM.Tersanjung, sudah tidak dikenali lagi oleh keluarga dan dibaringkan di Kamar Jenazah RSUD.dr.T.C.Hillers Maumere
Isak tangis sanak keluarga yang menunggu kerabat mereka di depan Kamar Jenasah RSUD.dr.T.C.Hillers Maumere
Peti mayat sudah disiapkan oleh keluarga namun sampai saat berita ini dinaikan ada beberapa korban yang belum ditemukan
Proses Evakuasi dari pantai Ndondo Aiwora menuju RSUD.dr.T.C.Hillers Maumere. Tampak mobil Departemen Sosial Kab. Sikka sedang menurunkan jenazah yg telah dievakuasi untuk disemayamkan sementara di RSUD.dr.T.C.Hillers Maumere
Hanya Ketabahan yang harus dimiliki oleh keluarga yang ditinggalkan
Korban Tenggelamnya KM.Tersanjung Rudolfus Kori dan istrinya Theresia Neti dikuburkan dalam satu liang.